Fakultas Tarbiyah Unugiri Bojonegoro melangsungkan workshop penguatan literasi serta optimalisasi penyusunan bahan dan media pembelajaran berbasis IT dalam rangka implementasi kurikulum merdeka belajar. Acara ini diselenggarakan dua sesi secara offline dan virtual melalui aplikasi Zoom Meeting serta Youtube Fakultas Tarbiyah Unugiri pada Sabtu, (22/07/2022).
Dr. H. Ahmad Manshur, MA sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Unugiri Bojonegoro menyatakan bahwa PPL tahun ini ada diikuti oleh 344 peserta dari mahasiswa Fakultas Tarbiyah Unugiri yang didampingi oleh 32 DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dan 4 DPU (Dosen Pembimbing Umum). Ada beberapa lembaga pendidikan yang ada di kabupaten Bojonegoro dan Tuban yang dipilih sebagai tempat PPL, yaitu 20 lembaga untuk Mahasiswa Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), 6 lembaga untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan 6 lembaga untuk mahasiswa Program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Dekan Fakultas Tarbiyah ini juga berharap agar mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan ini, “Jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan kepada kalian semua yang bisa mengikuti PPL tahun ini serta yang terpilih sebagai duta dari masing – masing kelompok dan sukseskan acara workshop secara langsung maupun zoom dengan interaktif,” Harapnya.
K.M. Jaharul Ma’arif, M.Pd.I sebagai Rektor Unugiri Bojonegoro menyatakan, bahwa melalui PPL, Fakultas Tarbiyah telah banyak mendapatkan apresiasi dari lembaga yang telah dijadikan mitra sebagai tempat PPL di kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Baik apresiasi dari media pembelajaran, Etika akademik, dan lain-lain. “Kalian semua bisa mempertahankan tradisi serta apresiasi kualitas kakak tingkat terdahulu,” Harapnya dengan santun.
Narasumber pertama, Hj. Siti Mahfudhoh, S.Ag, M.Pd.I. menerangkan tentang implementasi kurikulum merdeka belajar untuk memulihkan pendidikan di Indonesia. Beliau menyatakan bahwa Perubahan kurikulum mengaharuskan setiap praktisi pendidikan untuk selalu belajar. Hal ini dikarenakan, perubahan kurikulum merupakan perubahan yang kompleks, sehingga butuh effort lebih untuk memahaminya. “Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa bergantinya kurikulum membuat kita harus mempelajari hal baru. Nah dari materi yang banyak dan tebal saya cuplik sedikit, karena tak cukupnya waktu yg ditentukan oleh panitia, saya berharap semoga kalian semua bisa menggali sendiri dari kekurangan yang saya sampaikan,” dengan penuh harap.
Terakhir pada sesi kedua, turut hadir M. Romadlon Habibullah, M. Pd. I memaparkan materi dengan tema pembelajaran berbasis IT di era pendidikan digital. Beliau menyatakan bahwa IT merupakan salah satu komponen penting di era digital saat ini. Selain itu, IT juga digunakan media pembelajaran sehingga belajar menjadi kreatif untuk guru dan murid. “IT itu bagaikan dua sisi pisau yang sama tajamnya, kalo kita bisa menggunakan dengan baik maka akan bermanfaat bagi kita, kalo kita tidak bisa menggunakan maka akan berdampak negatif”, tuturnya Kaprodi PGMI Unugiri Bojonegoro dengan bijak. [Lifa]