Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Bahasa Sastra Arab (BSA) Fakultas Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) mengajak para ahli bahasa untuk berkolaborasi dalam seminar nasional pada Selasa (7/6/2022). Seminar ini menghadirkan, Prof. Dr. Al Habib Thaariq Ghannam Alhasani dari global university Lebanon, Prof Madya Dr Hadi Musholin Subagio dari UniSHAM Kuala Ketil Malaysia, Miftakhul Mufid, M. Pd. I ( Dosen Prodi BSA), Zumrotul Fauziah, M. Pd (Dosen prodi PAI). Program tersebut mengusung contemporary issues in islamic studies and arabic literature yang digelar secara offline dan virtual melalui aplikasi Zoom Meeting serta Youtube Unugiri.
Rektor Unugiri Bojonegoro menyatakan, bahwa acara ini merupakan acara puncak dari rangkaian acara sebelumnya, yaitu presentasi makalah yang dilakukan oleh dosen Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), dosen internal, dan mahasiswa. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta acara seminar Nasional secara online maupun offline. “Saya berterimakasih kepada panitia pelaksana dan para pimpinan Nahdlatul Ulama atas kerja samanya dalam acara ini, yaitu kepada Rektor IAI Tabah Lamongan, IAI NU Tuban, STAI At Tanwir Talun, dan IAI Al Hikmah Tuban. Trimakasih juga saya ucapkan kepada semua perguruan tinggi NU yang telah menghadiri dan mensukseskan acara seminar internasional secara langsung maupun zoom,” ucap K.M. Jaharul Ma’arif, M.Pd.I dengan santun.
Sementara itu, Prof. Dr. Al Habib Thaariq Ghannam Alhasani dari global university Lebanon selaku narasumber, mengatakan bahwa landasan pendidikan harus dibangun atas dasar ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Sedangkan, pondasi dari ajaran tersebut adalah ilmu tauhid. Beliau juga mendoakan para hadirin agar selalu dalam naungan ridlo Allah. “Alhamdulillah kita dikumpulkan diruangan ini dan semoga kita dikumpulkan disurganya Allah SWT. Mampu mengunjungi, memberi nasehat, menetapkan ahli sunnah hanya karna Allah SWT.”, harapnya.
Prof Madya Dr Hadi Musholin Subagio dari UniSHAM Kuala Ketil Malaysia, selaku narasumber kedua menerangkan tentang sistem pendidikan Malaysia. Beliau juga berdoa, “Semoga kita yang beragama islam, kita yang berpegang dengan akidah ahlusunnah waljama’ah, tidak mudah berpengaruh dengan ajaran-ajaran maupun pahaman-pahaman yang menyeleweng dari akidah kita. Mari kita pegan dan kukuhkan akidah kita, sampai kapanpun, sebab sesuatu yang kita pegang dengan dasar ilmu insyaallah akan kita pegang dengan kuat,” harapnya dengan tegas.
Sementara itu, Miftakhul Mufid, M. Pd. I (Narasumber internal dari Dosen Prodi BSA) memaparkan materi, dengan judul urgensi milenial untuk menguasai banyak bahasa.
bahwa bahasa merupakan salah satu komponen penting dalam menguasai jalan kesuksesan. Selain itu, bahasa juga digunakan alat komunikasi pemuda milenial yang menghubungkan antar mahasiswa lainya. Beliau juga berharap, “Semoga mahasiswa semakin semangat belajar, khususnyamendalami bahasa dan even-even seminar seperti ini bisa disemarakakan oleh mahasiswa bukan hanya dosen saja”, tuturnya dengan bahasa arab.
Terakhir, Zumrotul Fauziah, M. Pd (Dosen prodi PAI), selaku narasumber internal mengatakan dengan judul Returning the lost generation, recovering the learning loss (Upaya-upaya untuk memulihkan pendidikan di Indonesia sebagai dampak pandemi covid 19). “Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa sebagian besar dampak pandemi covid 19 adalah pendidikan. Nah, maka dari itu perlu adanya upaya untuk memulihkan dan memajukan pendidikan di Indonesia, salah satunya melalui seminar ini”. Beliau juga berharap agar suasana akademik selalu terasa di kampus UNUGIRI, “Saya harap, kedepan seminar internasional seperti ini akan semakin sering diadakan untuk meningkatkan nuansa akademik di lingkungan UNUGIRI,” ucapnya dengan Bahasa Inggris [Lifa]