Semarak kemeriahan nampak dari raut wajah mahasiswa UNU Sunan Giri Bojonegoro, terutama mahasiswa Fakultas Tarbiyah yang menjadi donatur besar dalam kegiatan ini. Yudisium ini diselenggarakan secara luring di gedung C UNU Sunan Giri Bojonegoro, Senin (29/11/2021).
Seluruh mahasiswa dari setiap program studi yang telah memenuhi kriteria kelulusan dapat mengikuti kegiatan yudisium. Ini kali perdana yudisium dilaksanakan, setelah margernya dua kampus menjadi UNU Sunan Giri Bojonegoro. Meluapnya jumlah mahasiswa yang mengikuti yudisium ini membuat aula gedung sesak dipenuhi banyak mahasiswa.
Setelah bergabungnya IAI Sunan Giri dengan UNUGIRI menjadi UNU Sunan Giri, melebur pula seluruh mahasiswa dari setiap program studi. Hal ini menyebabkan pelaksanaan Yudisium tidak bisa dilakukan secara serempak dalam satu waktu, sehingga yudisium ini dibagi menjadi tiga sesi sesuai jurusan umum dan agama.
Rentetan kegiatan dalam acara yudisium ini yaitu, Pembukaan, pembacaan ayat suci Al-qur’an, Menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars Syubanul Wathon, Sambutan-sambutan, pembacaan Surat Keputusan Yudisium, dan yang terakhir penutup atau do’a. Yudisium ini dibuka langsung oleh Rektor UNU Sunan Giri Bojonegoro.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah yang mengikuti yudisium berjumlah dua ratus dua puluh dua. Adapun mahasiswa program studi PAI sejumlah seratus lima puluh satu, mahasiswa Prodi PGMI sejumlah dua puluh enam mahasiswa, dan dari program studi PIAUD sejumlah empat puluh lima mahasiswa.
Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Ahmad Manshur, M.A. mengungkapkan bahwa yudisium adalah gerbang awal tantangan hidup, “Yudisium bukan merupakan langkah akhir dari prestasi mahasiswa, tapi merupakan awal dari kehidupan yang sebenarnya,”.
Salah satu mahasiswa PGMI, Anggraini, mengaku sangat lega dapat mengikuti yudisium tahun ini, “Gak nyangka, bisa sampai dititik ini. Yang awalnya seperti sangat berat tapi Alhamdulillah ternyata bisa selesai juga”, ungkap dara dari Sumberrejo ini dengan haru.