Menjadi anak Petani bukan halangan bagi Fika Rachmatus Shalihah untuk mendulang prestasi. Sebaliknya, terlahir dari keluarga sederhana justru menjadi modal pendorong semangat bagi atlet pencak silat asal Kabupaten Bojonegoro ini dalam meraih gelar Juara 2 kategori Beregu Dewasa Putri Di KEJURNAS NU CUP Kediri SE-Nusantara. Hal itu pun mampu dibuktikan Fika Rachmatus Shalihah. Tahun 2022 ini, dia berhasil meraih Juara 2 kategori Beregu Dewasa Putri Di KEJURNAS NU CUP Kediri SE-Nusantara.
Terlahir dari Bapak seorang Petani dan Ibu pekerja serabutan, membuat sosok Fika menjadi gadis yang tangguh dan disegani. Berdasarkan pengakuan Nur, teman dekat Fika ketika di kampus, Fika merupakan sosok yang disegani oleh kawan-kawannya karena rendah hati dan tidak sombong. Fika juga ditakuti lawan-lawannya karena tak tiknya saat pencak silat yang terbilang jitu. Tak disangka, kejituan tersebut mengantarkan Fika meraih Juara 2 kategori Beregu Dewasa Putri Di KEJURNAS NU CUP Kediri SE-Nusantara.
Sepang terjang Fika di olah raga pencak silat di mulai dari hobi. Dara tangguh ini tak menyangka hobi bisa menjelma jadi prestasi. Hobi yang ditekuninya bisa mengantarkan Fika meraih prestasi hingga level nasional. “Saya awal berlatih hingga sampai level tinggi ini karna ketangguhan dan kerja keras. Namun tidak mulus-mulus amat, sebab banyak tantangan dari pelatih hingga saya harus melewati dengan kerja keras serta bisa disegani teman dan lawan,” ujar Mahasiswa PGMI semester 6, Kamis (9/6/2022).
Dara asal Dusun Kedung dowo Rt 02/Rw 01 ini, tak sendiri meraih prestasi Juara 2 kategori Beregu Dewasa Putri di Kediri. Fika ditemani oleh Fahma Lucky (Prodi BK) dan Faizah Maulidah (Prodi PAI) hingga bisa mengharumkan nama keluarga dan kampus tercinta (UNUGIRI). Berbagai karakter motivasi yang bisa diambil dari kategori Beregu Dewasa Putri, yaitu segi kekompakkan, menghadapi lawan serta tak mementingkan ego pribadi. Ada beberapa motivasi dari orang tua dan pelatih yang Fika ingat yaitu, prestasi itu bonus. Hal terpenting dari usaha adalah menikmati proses dan doa kepada pencipta. “Dari karakter yang kami punya, kami bisa memahami satu dengan yang lain dan kami teringat motivasi orang tua dan pelatih hingga kami percaya dan pasrahkan semua hasil kepada Allah SWT. sampai bisa membanggakan orang tua dan kampus Unugiri Bojonegoro,” tutur dara hobi olahraga ini.
Putri dari Bapak Kumaidi dan Ibu Endang watik ini juga senantiasa berdoa dan selalu meminta restu kepada kedua orang tua dalam setiap latihan dan ajang kejuaraan. Baginya, doa dan restu kedua orang tua adalah jalan keberhasilan dengan ridhoNYA. “Selama saya berlatih dan mengikuti kejuaraan, Bapak dan Ibu selalu memberi support hingga saya bisa dapat kejuaraan. Serta tak lupa Saya selalu minta restu kepada pelatih, dan sungguh-sungguh berdoa supaya mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Itu adalah pilar keberhasilan bagi saya dalam mengukir setiap ajang kejuaraan,” ucap Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Unugiri dengan haru.[Lifa]