ft.unugiri.ac.id-Fakultas Tarbiyah bersama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNUGIRI sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Humanities in the Global Era” pada Jum’at, 19 September 2025, yang diikuti oleh akademisi dari Indonesia dan Malaysia. Kegiatan ini menjadi ruang akademik strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas negara serta memperkaya wawasan humaniora dalam konteks pendidikan Islam dan pedagogi modern.
Seminar ini merupakan bagian dari komitmen Fakultas Tarbiyah untuk memperluas jaringan kerja sama internasional sekaligus meningkatkan mutu akademik melalui pertukaran gagasan lintas negara. Tema besar Humanities in the Global Era dipilih sebagai respons terhadap tantangan globalisasi, digitalisasi, dan perubahan sosial yang menuntut pendekatan pendidikan yang lebih adaptif dan transformatif.
Acara menghadirkan narasumber dari Malaysia serta para pakar dari Fakultas Tarbiyah dan FKIP. Para pembicara membahas integrasi pendidikan humaniora, nilai tarbiyah, dan pedagogi kontemporer. Diskusi berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif dari mahasiswa, dosen, dan peneliti yang menyoroti urgensi penguatan humaniora dalam pembangunan karakter generasi muda.
Kolaborasi Fakultas Tarbiyah dan FKIP dalam seminar ini turut memperkuat posisi kedua fakultas dalam pengembangan riset pendidikan yang lebih menyeluruh. FKIP menghadirkan pendekatan pedagogis, sementara Fakultas Tarbiyah memberikan fondasi nilai Islam dan humaniora, sehingga keduanya saling melengkapi untuk menciptakan model pendidikan yang relevan dengan tantangan global.
Beberapa rencana tindak lanjut disepakati dari seminar ini, antara lain:
- Penelitian bersama Indonesia–Malaysia dalam bidang humaniora dan pendidikan.
- Pertukaran dosen dan mahasiswa.
- Pengembangan kurikulum integratif berbasis nilai tarbiyah dan pedagogi modern.
- Publikasi ilmiah bersama di jurnal nasional dan internasional.
Pengisi dari Fakultas Tarbiyah, Ustadz Yogi, memberikan penegasan mengenai pentingnya agenda ini.
“Humaniora bukan sekadar bidang ilmu, tetapi fondasi pembentukan karakter. Melalui seminar dan kerja sama seperti ini, kita ingin memastikan bahwa pendidikan Islam tetap relevan, membumi, dan mampu menjawab tantangan zaman. Kolaborasi dengan Malaysia dan FKIP menjadi langkah strategis memperkuat arah itu,” ujar Ustadz Yogi.
Dekan Fakultas Tarbiyah juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Seminar ini bukan hanya forum ilmiah, tetapi tonggak penting untuk memperluas jaringan dan kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan Islam dan humaniora.”
Sementara salah satu pembicara dari Malaysia menambahkan:
“Kolaborasi akademik lintas negara memperkuat relevansi pendidikan humaniora. Kita dapat saling belajar untuk memperkaya perspektif budaya dan pengajaran.”
Dengan terselenggaranya Seminar Nasional Humanities in the Global Era ini, Fakultas Tarbiyah dan FKIP mempertegas komitmennya untuk membangun ekosistem akademik yang unggul, adaptif, dan berorientasi global. Seminar ini sekaligus menjadi langkah awal untuk kerja sama lebih luas dalam riset, pengajaran, dan pengembangan pendidikan Islam di era modern.